Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Suara dari Para Peserta Piala Pertiwi All Stars 2025: Sepak Bola Putri Perlu Lebih Banyak Turnamen

Suara dari Para Peserta Piala Pertiwi All Stars 2025: Sepak Bola Putri Perlu Lebih Banyak Turnamen

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-12 13:30:03
Dilihat:5 Pujian
Konferensi pers tim All Stars Papua usai kalah 0-1 dari All Stars Tangerang di semifinal Piala Pertiwi 2025 yang digelar di Supersoccer Arena, Sabtu (12/7/2025). (Bola.com/Hery Kurniawan).

Jakarta - Piala Pertiwi All Stars 2025 sudah berlangsung di Supersoccer Arena, Kudus sejak Senin (7-7-2025). Ada 16 tim dari berbagai daerah yang terlibat di turnamen khusus untuk anak perempuan yang berusia di bawah 16 tahun itu. 

Para peserta Piala Pertiwi All Stars 2025 mendapatkan pengalaman berharga selama berlaga di Kudus. Mereka mengharpkan turnamen serupa terus digelar secara rutin. 

Seperri yang disampaikan oleh asisten pelatih All Stars Papua, Touskha Oktafia Stevelien Iba. Toushka merasa turnamen sepak bola untuk anak-anak perempuan di Papua masih sangat minim. 

Anak-anak perempuan Papua baru dipersiapkan atau menjalani latihan intens ketika akan menghadapi turnamenn seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Piala Pertiwi.

"Sekarang di sana klub khusus untuk perempuan sedikit, tapi mereka bergabung dengan SSB putra. Tidak ada turnamen khusus putri, paling tunggu kalau ada PON atau Piala Pertiwi saja," katanya. 


Jalan Menuju Timnas Indonesia Putri

All Stars Semarang (jersey orange-emas) harus puas berada di posisi tiga klasemen grup C Piala Pertiwi U-14 dan U-16 2025 All Stars dan langkahnya terhenti di babak penyisihan usai kalah dari All Stars Tangerang (jersey ungu-hitam) dengan skor 0-2, Kamis (10/7/2025). (Bola.com/Bakti Olahraga Djarum Foundation)

Sementara itu pemain belakang All Stars Papua, Jullysti Dayren Gianni Matui menyatakan mimpinya untuk menjadi pesepak bola profesional. Bahkan ia juga berharap bisa bermain untuk Timnas Indonesia Putri suatu saat nanti.

Cita-cita itu tentu akan sulit dicapai tanpa adanya kompetisi yang berkelanjutan. Jullysti Dayren Gianni Matui pun berharap kompetisi untuk sepak bola perempuan bisa rutin diadakan, terutama di Papua. 

"Kejuaraan khususnya di Papua itu harus ada, kami punya tujuan untuk masusk timnas, jadi harus terus bermain di turnamen," pintanya. 


Jam Terbang dan Pengalaman

Starting XI Papua All Stars di babak perempat final Piala Pertiwi All Stars 2025 yang berlangsung di Supersoccer Arena, Kudus, Jumat (11/7/2025). (Dok. Milklifesoccer)

Savaira Rizqin dari All Stars Tangerang juga mengungkapkan hal yang sama. Ia merasa turnamen sepak bola di kotanya masih minim. 

Kalau pun ada, jumlah peserta turnamen sepak bola putri di Tangerang juga sedikit. Lawan yang dihadapi juga itu-itu saja.

"Di Tangerang, kalau ada turnamen ketemunya itu-itu saja, kami kekurangan turnamen, harus ada kompetisi seperti di Piala Pertiwi ini, untuk jam terbang dan pengalaman bagi kami, tandasnya. 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}