Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Ulasan Lini Tengah Timnas U-22 di SEA Games 2025: Jadi Kunci Raih Medali Emas?

Ulasan Lini Tengah Timnas U-22 di SEA Games 2025: Jadi Kunci Raih Medali Emas?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-12-03 12:30:02
Dilihat:0 Pujian
Timnas Indonesia - Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner

Jakarta - Timnas Indonesia U-22 datang ke SEA Games 2025 dengan kekuatan yang menjanjikan, khususnya di sektor tengah. Pelatih Indra Sjafri memasukkan tujuh gelandang dalam daftar 23 pemain yang dibawanya ke Chiangmai, Thailand.

Komposisi gelandang yang dibawa bukan hanya sekadar untuk mengisi kuota, melainkan hadir dengan karakter dan pengalaman yang berbeda-beda untuk memberikan keseimbangan dalam permainan Tim Garuda Muda.

Indonesia tergabung di Grup C bersama Myanmar dan Filipina. Laga perdana kontra Filipina di 700th Anniversary Stadium pada 8 Desember 2025 menjadi ujian awal untuk melihat seberapa padu lini tengah Timnas Indonesia U-22.

Empat hari kemudian, Myanmar akan menjadi lawan berikutnya, tetap di stadion yang sama. Kedua laga itu diprediksi akan sangat menentukan langkah Indonesia di fase grup, dan lini tengah akan memainkan peran vital dalam menjaga konsistensi performa.

Lantas, seperti apa statistik para gelandang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025? Berikut ini ulasannya.

 


Ananda Raehan

Ananda Raehan Alief dari Indonesia melakukan selebrasi setelah mengalahkan Thailand pada pertandingan final sepak bola putra di SEA Games ke-32 di Phnom Penh pada 16 Mei 2023. (Nhac NGUYEN/AFP)

Di antara tujuh nama yang dipanggil, sosok Ananda Raehan menjadi salah satu yang paling menonjol. Gelandang milik PSM Makassar itu tampil impresif bersama klubnya musim ini meski baru mencatat delapan laga dengan satu assist.

Namun yang membuatnya spesial adalah kontribusinya di level internasional: delapan laga bersama Timnas Indonesia U-22 dengan tiga assist menjadi bukti Raehan adalah motor penghubung yang bisa diandalkan.

Kemampuan mengalirkan bola cepat dan visi bermainnya membuatnya berpotensi menjadi jenderal lini tengah di Chiangmai.

 


Rayhan Hannan

Gelandang Persija Jakarta, Rayhan Hannan. (Bola.com/Dok.Instagram Persija Jakarta).

Sementara itu, Rayhan Hannan dari Persija Jakarta datang sebagai gelandang muda yang masih mencari jam terbang, baik di klub maupun timnas. Empat laga di BRI Super League dan satu caps di Timnas Indonesia U-22 mungkin belum cukup menggambarkan kualitas penuhnya.

Namun, karakter kerja keras dan fleksibilitas pemain berusia 21 tahun tersebut membuatnya menjadi opsi penting sebagai pelapis. Rayhan bisa menjadi pemain yang membantu menjaga ritme permainan saat Indra Sjafri membutuhkan tenaga segar di sektor tengah.

 


Rivaldo Pakpahan

Pemain Borneo FC, Rivaldo Eneiro Pakpahan menguasai bola saat menghadapi Madura United pada laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Rivaldo Pakpahan dari Borneo FC juga patut mendapat sorotan. Musim ini, dia tampil sembilan kali untuk klubnya dan mencatat dua assist, angka yang menunjukkan kontribusi ofensifnya mulai meningkat.

Dengan dua laga bersama Timnas Indonesia U-22, Rivaldo punya profil sebagai gelandang box-to-box yang bisa membantu serangan sekaligus melakukan tekanan tinggi.

Mobilitasnya bisa menjadi pembeda ketika Indonesia membutuhkan intensitas di tengah.

 


Toni Firmansyah

Selebrasi gelandang Timnas Indonesia U-20, Toni Firmansyah setelah menjebol gawang Thailand U-20 pada laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2024) malam WIB. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Nama lain yang tak kalah mencuri perhatian adalah Toni Firmansyah. Gelandang muda Persebaya Surabaya itu sudah mengumpulkan 33 caps di tim nasional kelompok umur, termasuk satu kali tampil untuk Timnas Indonesia U-22.

Pengalaman internasional tersebut ditambah dengan konsistensinya di Persebaya musim ini (10 laga), menjadikannya salah satu gelandang dengan pemahaman taktik paling matang di skuad.

Empat gol yang dicetaknya bersama Timnas Indonesia kelompok umur menegaskan kemampuannya masuk ke kotak penalti pada momen yang tepat.

 


Zanadin Fariz

Aksi pemain muda Persis Solo, Zanadin Fariz saat bermain melawan PSS Sleman di Stadion Manahan, Sabtu (11/6/2022). (dok. Persis Solo)

Zanadin Fariz dari Persis Solo menambah dimensi kreativitas di lapangan tengah. Dengan delapan laga dan dua assist di liga, serta 19 laga bersama Timnas Indonesia kelompok umur, Zanadin dikenal sebagai gelandang dengan kemampuan progresi bola yang kuat.

Dia bisa mengubah tempo permainan melalui dribel maupun operan vertikal. Zanadin juga memiliki insting menyerang yang cukup oke dengan koleksi dua gol di level junior.

 


Ivar Jenner

Gelandang Timnas Indonesia U-22, Ivar Jenner. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jenner tampil reguler bersama Jong Utrecht dengan catatan 13 laga dan satu gol di klubnya musim ini. Namun yang paling penting adalah pengalamannya, yakni 31 caps untuk Timnas Indonesia di semua level, termasuk 18 caps bersama tim senior.

Gaya bermainnya sebagai gelandang bertahan-pengatur tempo memberikan stabilitas sekaligus distribusi bola yang rapi. Ivar Jenner adalah tipe pemain yang memudahkan tim untuk membangun serangan dari belakang.

 


Marselino Ferdinan

Penyerang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan dalam duel FIFA Matchday melawan Chinese Taipei di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/9/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Tentu saja, ada Marselino Ferdinan. Meski baru tiga kali tampil untuk AS Trencin musim ini, Marselino adalah satu di antara permata terbesar sepak bola Indonesia.

Dengan 71 caps untuk Tim Merah Putih yang 37 di antaranya bersama timnas senior serta koleksi 18 gol, Marselino membawa sesuatu yang sulit digantikan: kreativitas, keberanian, dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua.

Keberadaannya memberi Indra Sjafri opsi untuk bermain lebih agresif dalam transisi maupun dalam skema menyerang.

 


Punya Skuad Kompetitif

Melihat kedalaman skuad dan kombinasi karakter para gelandang ini, Timnas Indonesia U-22 memiliki lini tengah yang sangat kompetitif untuk SEA Games 2025. Ada kreativitas, ada tenaga, ada fleksibilitas, dan yang paling penting, ada pengalaman bermain di level tertinggi.

Jika mampu menemukan ritme sejak laga pertama, lini tengah ini bisa menjadi tulang punggung Garuda Muda untuk melangkah jauh di turnamen dan mempertahankan medali emas SEA Games.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}