
Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, telah memastikan empat nama pemain diaspora yang bakal bergabung bersama anak asuhnya untuk menghadapi kejuaraan Piala Dunia U-17 2025.
Empat nama pemain diaspora Timnas Indonesia U-17 ini muncul ketika FIFA merilis daftar nama pemain yang dibawa oleh para kontestan ke Piala Dunia U-17 2025. Di saat yang bersamaan, PSSI belum merilis daftar resminya.
Sebagian besar amunisi diaspora ini memang sudah cukup akrab di telinga publik. Pasalnya, mereka sempat bermain memperkuat Timnas U-17 di sejumlah kesempatan. Namun, ada pula satu nama debutan yang mencuri perhatian.
Lantas, bagaimana sebetulnya potensi para pemain diaspora Timnas Indonesia U-17 pilihan Nova Arianto yang bakal terjun di ajang Piala Dunia U-17 2025 ini? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Mathew Baker

Pemain keturunan Indonesia-Australia, Mathew Baker, menjadi salah satu pemain diaspora yang telah menjadi tulang punggung Timnas Indonesia U-17 sejak lama. Kini, sosoknya akan kembali jadi andalan di Piala Dunia U-17 2025.
Bek berusia 16 tahun itu sudah menjadi bagian dari anak asuh Nova Arianto sejak memperkuat Timnas U-16 di Piala AFF U-16 2024. Pemain kelahiran Melbourne ini dikenal dengan kualitasnya sebagai pemain belakang.
Selama memperkuat Timnas U-17, Baker sudah sering diturunkan jadi starter, baik ketika menghadapi laga uji coba internasional, babak Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, hingga membantu timnya lolos ke perempat final Piala Asia U-17 2025.
Meskipun usianya masih sangat muda, Baker sudah mendapatkan kesempatan debut bersama tim senior Melbourne City, tepatnya pada laga melawan APIA Leichhardt pada Piala Australia 2025/2026.
Lucas Lee

Sama seperti nama sebelumnya, Lucas Lee juga sudah mendapatkan kesempatan dari Nova Arianto untuk memperkuat Timnas Indonesia U-16 pada ajang Piala AFF U-16 2024 yang berlangsung di Kota Solo.
Gelandang kelahiran Amerika Serikat ini awalnya memang sempat kesulitan untuk bersaing. Bahkan, ketika rekan-rekannya naik level ke Timnas U-17, Lucas Lee sempat tersisih dan hanya jadi penghangat bangku cadangan.
Namanya bahkan tidak dibawa ketika Timnas U-17 menghadapi Piala Asia U-17 2025. Namun, kini pemain yang merumput bersama Ballistic United SC itu bisa merebut posisinya untuk Piala Dunia U-17 2025.
Kesempatan ini tentu harus dimaksimalkan dengan baik oleh pemain berusia 17 tahun itu agar bisa bersaing dan mendapatkan menit bermain dari Nova Arianto untuk mengisi lini tengah.
Eizar Tanjung
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, akhirnya kembali memberikan kesempatan kepada pemain diaspora asal Australia, Eizar Tanjung, untuk membuktikan kualitasnya di Piala Dunia U-17 2025.
Pemain yang berasal dari klub Sydney FC II itu sebetulnya masih belum memiliki banyak jam terbang di level internasional. Dia baru mendapatkan kesempatan bermain pada pertandingan uji coba medio Agustus 2025 lalu.
Dari tiga laga uji coba, Eizar bermain sebanyak tiga kali, di mana dua laga di antaranya menjadi starter. Kini, dia memiliki kesempatan untuk membuktikan potensinya bersama skuad Garuda Muda di panggung dunia.
Salah satu keunggulan yang dimiliki pemain kelahiran 9 September 2008 itu ialah kemampuan multi-posisi. Selain bisa bermain sebagai gelandang, dia juga dapat diplot menjadi bek tengah maupun bek kanan.
Mike Rajasa Hoppenbrouwers
Dari semua pemain diaspora, Mike Rajasa Hoppenbrouwers menjadi satu-satunya sosok paling baru di skuad Timnas U-17. Sebab, penjaga gawang kelahiran Belanda ini baru pertama kali dipanggil Nova Arianto mengikuti ajang resmi.
Mike pertama kali muncul dalam pemusatan latihan Timnas U-17 di Bali pada medio Juli 2025 lalu. Saat mengikuti latihan, Nova Arianto memang cukup terpukau dengan kualitas yang dimiliki kiper akademi FC Utrecht tersebut.
Memang usianya masih terhitung muda karena saat ini baru menginjak 16 tahun. Akan tetapi, potensi kiper yang mendapatkan darah Indonesia dari ibunya itu punya postur yang sangat ideal, yakni 185 cm.
Meskipun demikian, Mike harus tetap bekerja keras untuk bisa merebut posisi utama di Timnas U-17. Sebab, masih ada dua kiper lainnya yang jadi pesaing terberatnya, yakni Rendy Razzaqu dan Dafa Al Gasemi.
