Solo - Bek asing Persis Solo, Xandro Schenk, masih berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya menjelang Super League 2025/2026. Faktor cuaca dan intensitas latihan yang tinggi jadi tantangan bek asal Belanda tersebut.
Pada musim pertamanya berkarier di Indonesia, Xandro Schenk memang harus menyesuaikan diri dengan banyak hal. Apalagi, bek berusia 32 tahun itu telah menghabiskan sebagian besar kariernya bermain di Eropa.
Schenk mengakui cuaca di Indonesia memang terasa cukup panas jika dibandingkan di Belanda. Namun, dia merasa tak terganggu. Apalagi, Schenk juga mendapatkan fasilitas yang cukup memadai bersama Laskar Sambernyawa.
“Ya, ini sesi latihan yang bagus. Fasilitasnya juga sangat baik. Tentu saja ini cuaca yang bagus. Sedikit terasa panas memang, tetapi tidak masalah. Saya senang bisa berada di sini,” ujar pemain kelahiran Almere itu.
“Seperti yang saya katakan, saya senang berada di lapangan saat ini. Mereka memberikan sambutan yang hangat. Saya menikmati momen di sini dan saya merasa baik-baik saja,” Xandro Schenk melanjutkan.
Intensitas Latihan Tinggi
Pemain kelahiran 28 April 1993 itu memang terus berusaha untuk mengikuti irama latihan Laskar Sambernyawa di bawah asuhan Peter de Roo yang berlangsung dengan keras dan intensitasnya tinggi pada masa pramusim ini.
Dia berharap bisa terus beradaptasi dengan cuaca di Kota Bengawan. Sebab, ini menjadi bagian yang penting dalam masa pramusim ini, sehingga bisa cepat melebur dengan kondisi baru untuk mengarungi musim 2025/2026.
“Intensitas latihannya memang cukup tinggi. Latihan ini sangat keras. Saya pikir tentu saja saya juga harus sedikit menyesuaikan diri dengan cuaca di sini,” ujar mantan pemain binaan Ajax Amsterdam tersebut.
“Namun juga ini latihan dengan waktu yang panjang dan intensif. Tetapi, saya rasa ini adalah hal yang bagus agar kami semua bisa tetap selalu bugar saat berkompetisi nanti,” lanjut pemain berpostur 188 cm itu.
Rekam Jejak Xandro Schenk
Schenk memang memiliki reputasi yang cukup mentereng. Pasalnya, pemain kelahiran Almere, 28 April 1993, itu sempat menimba ilmu bersama Akademi Ajax Amsterdam selama periode 2001 hingga 2013.
Sayangnya, dia hanya bisa bermain bersama Jong Ajax dan gagal menembus tim senior Ajax. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjalani masa pinjaman bersama Go Ahead Eagles yang berkompetisi di kasta kedua.
Bersama klub tersebut, dia bermain selama lima tahun dari 2013-2018, termasuk ketika timnya promosi ke kasta tertinggi pada 2016/2017. Setelah itu, Schenk memutuskan pindah ke FC Twente dan bermain di sana pada 2018-2020.
Sejak saat itu, kariernya pun mulai berpindah-pindah ke luar negeri, termasuk ketika memperkuat klub Liga Arab Saudi, Al Batin (2020-2021), hingga berlabuh di Denmark bersama Vendsyssel FF (2021-2022).
Sebelum bergabung bersama Persis, Schenk sempat kembali ke Belanda untuk bermain bersama De Graafschap pada 2022-2024, dan selama semusim terakhir memperkuat klub Bulgaria, Septemvri Sofia, pada 2024-2025.
Tujuh Amunisi Impor
Sejauh ini, tim asal Kota Bengawan itu sudah memiliki tujuh pemain asing. Tiga di antaranya merupakan amunisi musim lalu, yakni Cleylton Santos, Sho Yamamoto, dan Jordy Tutuarima, yang mendapat perpanjangan kontrak.
Sementara itu, empat nama lainnya adalah wajah baru, yaitu Kodai Tanaka, Adriano Castanheira, Xandro Schenk, dan Fuad Sule. Satu posisi terakhir ini masih akan ditentukan oleh Peter dalam laga uji coba mendatang.