Yogyakarta - Penjaga Gawang Timnas Indonesia U-22, Cahya Supriadi, menyatakan skuad Garuda Muda tak gentar dan siap menghadapi persaingan di SEA Games 2025 Bangkok.
Garuda Muda berstatus juara bertahan dan berada di Grup C SEA Games 2025 bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura. Ajang multievent dua tahunan itu akan berlangsung di Thailand pada 3-18 Desember 2025.
"Semoga kita bisa memberikan hasil yang terbaik. Siapa pun lawannya kita akan tunjukkan," ujar Cahya Supriadi kepada Bola.com, Kamis (23/10/2025).
Timnas Indonesia U-22 memulai program pemusatan latihan di Jakarta pada awal Oktober lalu. Mereka juga melakukan laga uji coba dua kali melawan India U-22, dengan hasil kalah 1-2 dan imbang 1-1.
Peluang Back to Back Raih Emas
Tim besutan Indra Sjafri itu terus memantapkan persiapan menyambut persaingan di SEA Games 2025. Garuda Muda merupakan juara bertahan setelah merebut medali emas cabang olahraga sepak bola SEA Games 2023 di Kamboja.
Soal peluang Timnas Indonesia U-22 meraih back to back emas, Cahya Supriadi menjawab dengan nada optimistis.
"Amin, InsyaAllah," tegas kiper PSIM Yogyakarta tersebut.
Penjaga gawang berusia 22 tahun itu mengatakan pemusatan latihan kedua Timnas Indonesia U-22 kemungkinan kembali digelar pada awal November mendatang.
"Katanya sih baru belum ofisial, di tanggal 8 November ya. Tapi belum tahu juga bagaimana kelanjutannya," kata Cahya Supriadi.
Andalan PSIM
Eks pemain Persija Jakarta itu merupakan penjaga gawang utama PSIM. Di bawah kendali pelatih Jean-Paul van Gastel, Cahya Supriadi mampu tampil apik dan mengantarkan timnya bersaing di papan atas BRI Super League 2025/2026.
Musim ini, Cahya bermain delapan laga, dari total sembilan pertandingan yang dilakoni Laskar Mataram. Kiper kelahiran Karawang, Jawa Barat itu mencatat tiga clean sheet dan kemasukan 10 gol.
Sempat melakukan blunder ketika timnya dilibas Persita Tangerang 0-4 pekan lalu, Cahya kemudian bangkit dan menunjukkan kualitasnya kala PSIM menang dua gol tanpa balas atas Dewa United (22/10/2025).
"Mungkin kuncinya harus melupakan, dan terus bekerja keras menatap ke depan," ucap Cahya Supriadi.