Jakarta - Musim 2025/2026 BRI Super League menghadirkan satu nama yang mencuri perhatian publik sepak bola nasional: Borneo FC Samarinda. Klub berjuluk Pesut Etam ini menjelma menjadi kekuatan dominan di awal musim, melesat sendirian di puncak klasemen sementara dengan performa luar biasa yang membuat banyak pesaing kewalahan mengejar.
Hingga pekan kesembilan, Borneo FC menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan. Tak hanya itu, tim asuhan Fabio Lefundes mencatat start sempurna dengan memenangkan seluruh pertandingan, sebuah rekor impresif yang belum bisa ditandingi oleh klub manapun di kasta tertinggi Indonesia musim ini.
Meski unggul jauh di puncak, ancaman dari para rival tetap mengintai. Persita Tangerang, Persija Jakarta, dan Persib Bandung mulai menyalakan mesin untuk memperkecil jarak poin.
Persita di bawah asuhan Carlos Peña bahkan sempat mencatat lima kemenangan beruntun, sebuah rekor impresif yang menempatkan Pendekar Cisadane sebagai salah satu kuda hitam musim ini. Kemenangan 4-0 atas PSIM menjadi bukti bahwa mereka tak boleh diremehkan.
Di sisi lain, dua tim besar, Persija dan Persib, juga mulai menemukan ritme permainan terbaik mereka. Persija tampil garang di Surabaya dengan menaklukkan Persebaya 3-1 di depan ribuan Bonek, sementara Persib tak kalah meyakinkan usai menggulung PSBS Biak tiga gol tanpa balas.
Siapa yang Bisa Mengejar?
Namun, upaya ketiga tim tersebut masih belum cukup untuk menyaingi kecepatan lari Borneo FC. Setiap kali pesaing mendekat, Lefundes dan pasukannya selalu mampu menjawab dengan kemenangan baru, termasuk saat menundukkan Persik Kediri 2-0 di Stadion Segiri, Samarinda.
Ujian di Depan MataMeski terlihat kokoh di puncak, Borneo FC tidak boleh terlena. Liga masih panjang, dan “angin di ketinggian” semakin kencang. Setiap tim kini memandang mereka sebagai target utama untuk ditaklukkan.
Ujian berat sudah menanti pada 26 Oktober 2025, ketika mereka bertandang ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang. Pertemuan ini diyakini akan berlangsung panas, mengingat sejarah rivalitas kedua tim yang selalu menghadirkan tensi tinggi dan duel keras.
Arema FC tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi usai meraih kemenangan penting atas PSM Makassar dengan skor 2-1 di Stadion BJ Habibie, Parepare. Kemenangan itu menjadi sinyal kebangkitan Singo Edan di bawah arahan Marcos Santos. Jika mampu menjaga momentum, Arema bisa menjadi batu sandungan pertama bagi Borneo FC.
Selain Arema, Dewa United juga disebut sebagai calon pengganggu serius berikutnya. Klub asal Tangsel itu tampil stabil musim ini dan memiliki materi pemain yang cukup untuk memberi perlawanan sengit bagi siapa pun, termasuk sang pemuncak klasemen.
Tahunnya Kalimantan?
Pelatih asal Brasil, Fabio Lefundes, menjadi sosok di balik revolusi permainan Borneo FC. Di bawah arahannya, tim ini tampil disiplin, cepat dalam transisi, dan efisien dalam penyelesaian akhir. Lefundes sendiri menegaskan bahwa timnya tidak boleh terbuai dengan euforia kemenangan beruntun.
“Kami harus tetap rendah hati. Musim masih panjang dan banyak pertandingan berat menanti. Fokus kami adalah menjaga konsistensi dan terus berkembang,” ujarnya seusai laga kontra Persik Kediri.
Dominasi Borneo FC di awal musim membuat publik mulai bertanya: apakah inilah tahun mereka?