Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Culture Shock Pelatih PSIM Van Gastel saat Berkarier di Indonesia: Kaget Pertama Kali Dengar Adzan

Culture Shock Pelatih PSIM Van Gastel saat Berkarier di Indonesia: Kaget Pertama Kali Dengar Adzan

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-15 11:30:03
Dilihat:4 Pujian
Jean-Paul Van Gastel akan jadi pelatih PSIM Yogyakarta pada musim 2024/2025 (Ofisial PSIM)

Yogyakarta - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, berbagi cerita menarik mengenai pengalamannya berkarier di Indonesia. Arsitek asal Belanda itu belum ada sebulan menangani Laskar Mataram.

Van Gastel datang sebagai nakhoda baru PSIM jelang musim 2025/2026 BRI Super League. Ini adalah pengalaman pertama bagi arsitek berusia 53 tahun tersebut melatih klub Asia Tenggara.

Mantan pemain Feyenoord itu masih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jean-Paul van Gastel pun mengungkap sempat mengalami culture shock alias gegar budaya ketika awal-awal bermukim di Yogyakarta.

"Setiap pagi saya bangun antara pukul 04.00 dan 04.30. Ada tiga atau empat masjid di samping tempat tidur saya dan mereka membunyikan speakernya," ungkap Van Gastel seperti dikutip dari feyenoordpings.nl pada Senin (14/7/2025).

"Itu benar-benar tidak pernah saya dengar. Tapi saya bisa mengatasinya. Saya hanya perlu beradaptasi. Saya adalah tamu, Anda tahu," katanya lagi sambil tertawa.

 


Untuk Perkembangan Karier

Arsitek bernama lengkap Jacobus Johannes Martinus Paulus van Gastel itu dianggap menjadi sosok yang tepat untuk menukangi PSIM. Dia merupakan pelatih berpengalaman dengan CV mentereng di kancah sepak bola Eropa.

Pemegang lisensi UEFA Pro itu pernah bekerja sebagai asisten bagi sejumlah pelatih ternama. Di Feyenoord, dia sempat menjadi tangan kanan nama-nama besar seperti Ronald Koeman, Fred Rutten, Giovanni van Bronckhorst, hingga Jaap Stam.

Van Gastel bisa saja comeback menukangi klub Eropa, setelah musim lalu jadi asisten pelatih Besiktas. Namun, dia memilih untuk mencari tantangan baru dengan join PSIM. Keputusan itu tidak datang dengan keterpaksaan.

"Di Eropa, kami terbiasa dengan situasi yang berbeda. Sekarang kembali ke hal-hal mendasar," ucap Jean-Paul van Gastel.

"Saya menikmati bisa membantu klub ini dan mengalaminya dari sudut pandang yang berbeda. Itu juga bagus untuk perkembangan saya sebagai pelatih," lanjutnya.

 


Pilihan Matang

Ketika memimpin NAC Breda periode September 2023-Juni 2024, Van Gastel sukses mengantarkan timnya naik kasta ke Eredivisie. Dari total 38 pertandingan, dia mengepak 17 menang, 11 seri, dan 10 kali kalah.

Dengan rekam jejaknya itu, tidak menutup kemungkinan dia melanjutkan karier di tanah kelahiran. Tapi, Jean-Paul van Gastel justru memilih untuk tetap mengadu nasib di luar negeri.

"Anak-anak saya sudah hampir dewasa dan pasangan saya akan segera datang secara permanen," jelas pelatih kelahiran Breda, Belanda tersebut.

 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}