Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Perbandingan Kiprah dan Pengalaman Patrick Kluivert dengan Pelatih Arab Saudi dan Irak: Siapa Paling Kinclong?

Perbandingan Kiprah dan Pengalaman Patrick Kluivert dengan Pelatih Arab Saudi dan Irak: Siapa Paling Kinclong?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-16 11:30:01
Dilihat:1 Pujian
Ilustrasi Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia tergabung bersama Arab Saudi dan Irak di Grup B. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, bakal berhadapan dengan dua pelatih berpengalaman yang kini mengasuh Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Jika membandingkan pengalamannya, Patrick Kluivert memang masih kalah mentereng dengan dua pelatih ini. Sebab, usia kariernya di dunia racik strategi tak sepanjang dua juru taktik yang kini menukangi Arab Saudi dan Irak itu.

Meskipun demikian, ini bukan menjadi alasan bagi juru taktik asal Belanda itu untuk minder. Sebab, dia punya tugas berat untuk bisa membawa Timnas Indonesia melalui babak ini demi mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.

Lantas, bagaimana perbandingan pengalaman serta prestasi yang selama ini diukir oleh Patrick Kluivert dengan dua lawannya di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 


Kiprah Patrick Kluivert

Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert bersama asisten pelatih Alex Pastoor (kiri) dan Denny Landzaat (kanan) saat laga FIFA Matchday melawan Chinese Taipei di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (05/09/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Perjalanan karier Patrick Kluivert di dunia kepelatihan dimulai pada tahun 2009 saat menjadi pelatih penyerang di AZ Alkmaar. Setelah itu, Kluivert sempat dipercaya membantu jadi asisten Ange Postecoglou di klub Australia, Brisbane Roar.

Eks striker Timnas Belanda ini juga pernah menjadi pelatih striker di NEC Nijmegen (2010-2011), dan pelatih kepala FC Twente II (2011-2013). Baru setelah itu, Kluivert menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda (2012-2014).

Dari sana, Kluivert mendapatkan pekerjaan sebagai pelatih Timnas Curacao (2015-2016). Dia sempat kembali ke Belanda untuk menjadi pelatih Ajax U-19 (2016). Setelah itu, dua pekerjaan berikutnya ialah Penasihat Strategis Timnas Curacao (2016-2018) dan Direktur Olahraga PSG (2016-2017).

Kemudian, Kluivert sempat dipercaya menjadi asisten Clarence Seedorf yang ditunjuk menukangi Timnas Kamerun (2018-2019). Ia juga pernah menjadi Manajer Akademi Barcelona (2019-2021).

Sebelum dipercaya mengasuh Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong pada Januari 2025, Kluivert sempat jadi pelatih interim Timnas Curacao (2021) dan pelatih kepala klub Liga Turki, Adana Demirspor (2023).

 


Graham Arnold

Pelatih Australia, Graham Arnold, saat melawan Timnas Indonesia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Patrick Kluivert mesti berhati-hati dengan pengalaman pelatih yang menukangi Timnas Irak saat ini, Graham Arnold. Juru taktik asal Australia tersebut memiliki rekam jejak dan reputasi yang mentereng di dunia kepelatihan.

Dia mengawalinya sebagai asisten pelatih Timnas Australia (2000-2006) dan sempat membantu Guus Hiddink. Arnold sempat dipercaya menjadi caretaker (2006-2007), lalu kembali asisten untuk membantu Pim Verbeek (2007-2009).

Setelah itu, dia meninggalkan Timnas Australia pada 2010 ketika ditunjuk menjadi pelatih klub Australia, Central Coast Mariner (2010-2013). Arnold juga sempat hengkang ke Jepang ketika menukangi Vegalta Senda (2014).

Berikutnya, dia kembali ke Negeri Kanguru ketika mengasuh Sydney FC (2014-2018). Setelah itu, dia memperoleh kepercayaan untuk menjadi pelatih Timnas Australia U-23 (2018-2022). Pada periode yang sama, dia juga mengasuh Timnas Australia senior.

Tugasnya bersama Socceroos berlangsung hingga 2024. Namun, dia akhirnya meninggalkan pekerjaan itu dan memulai tantangan baru bersama Timnas Irak sejak pertengahan 2025. Sejauh ini, Arnold sudah mengukir empat laga bersama Singa Mesopotamia.

 


Herve Renard

Patut dinantikan bagaimana kiprah Arab Saudi di tangan Herve Renard pada laga-laga Piala Dunia 2022 selanjutnya. Mampukah The Falcons membuat kejutan lagi? (AP/Natacha Pisarenko)

Dibandingkan dua pelatih sebelumnya, juru taktik Timnas Arab Saudi, Herve Renard, tentu punya rekam jejak yang lebih mentereng. Kariernya membentang di seluruh penjuru dunia, dimulai dari pelatih SC Draguignan (1999-2001).

Setelah sempat menukangi beberapa klub, kiprahnya mulai diperhitungkan ketika ditunjuk menjadi asisten Claude Le Roy yang mengasuh Timnas Ghana (2007-2008). Sejak saat itu, dia laris manis di Afrika.

Sebab, Renard sempat menjadi pelatih Timnas Zambia (2008-2010 dan 2011-2013), Timnas Angola (2010), Timnas Pantai Gading (2014-2015). Di Prancis, dia juga pernah mengasuh klub-klub seperti FS Sochaux (2013-2014) dan LOSC Lille (2015).

Setelah itu, juru taktik asal Prancis ini juga pernah kembali ke Afrika untuk mengasuh Timnas Maroko (2016-2019). Pada 2019, dia mendapatkan kepercayaan untuk menukangi Timnas Arab Saudi hingga 2023.

Juru taktik dengan nama lengkap Herve Jean-Marie Roger Renard ini sempat ditunjuk menjadi juru taktik Timnas Putri Prancis (2023-2024), lalu kembali menangani Timnas Arab Saudi pada 2024 sampai sekarang.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}